Mecari Informasi dan Membagi Ilmu Pengetahuan

Rabu, 08 April 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS VALUTA ASING

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
          Berdasarkan uraian di atas, penyusun bermaksud membahas mengenai  “pendidikan dan pelatihan”. Adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa, membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam instansi tersebut (Soekidjo Notoatmodjo,2003:2).
Perlu
disadari, bahwa untuk mengimbangi perubahan-perubahan dan kemajuan dalam berbagai aspek yang mempengaruhi beban kerja pimpinan dituntut tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat memenuhi kebutuhan. Untuk itu, seorang pimpinan harus dapat mengelola sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dalam kondisi seperti ini, bagian kepegawaian juga dituntut harus selalu mempunyai strategi baru untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan pegawai yang cakap yang diperlukan oleh suatu instansi. Untuk mendapatkan pegawai yang profesional dan berintegritas memang harus dimulai dari seleksi penerimaan, penempatan, promosi sampai dengan pengembangan pegawai tersebut.
B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini, yaitu :
1.    Apa pengertian valuta asing?


C.    Tujuan Penulisan
     Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Dapat mengetahui tentang pengertian valuta asing.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pendidikan dan Pelatihan
1.      Pengertian pendidikan
Berikut pengertian pendidikan menurut para ahli:
a)        Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
b)        Menurut UU No. 20 tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
c)        Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Penididkan formal diperoleh dari program-program yang sudah dirancang secara struktur oleh intitusi,kementrian suatu negara (sekolah). Pendidikan non formal yaitu dari pengetahuan yang didapatnya dari kehidupan sehari-hari baik yang dirasakan sendiri atau yang dipelajari dari orang lain (lingkungan).

2.      Pengertian pelatihan
Menurut para ahli pelatihan,yaitu:
a)        Menurut Bernardin dan Russell (1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to identified needs. Jadi pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang di dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
b)        Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
c)        Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu usaha pengalaman pembelajaran untuk mengembangkan kinerja para tenaga kerja pada pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, hal ini biasanya melakukan pembelajaran dalam    perubahan sikap, prilaku, keahlian ,dan pengetahuan yang khusus atau sfesifik dimaksudkan untuk memperbaiki kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan.
d)     Perbedaan pendidikan dan pelatihan
          Perbedaan kedua istilah itu pada intinya mengarahkan bahwa pelatihan dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan pegawai melaksanakan tugas sekarang, sedangkan pendidikan lebih berorientasi pada peningkatan produkktivitas kerja pegawai di masa depan. Akan tetapi perbedaan itu tidak perlu ditonjolkan karena kedua pengertian itu umumnya digunakan bersama-sama.
          Sebenarnya perbedaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu perusahaan, menurut Soekidjo Natoatmodjo secara teoritis dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
No.
Penjelasan
Pendidikan
Pelatihan
1
Pengembangan kemampuan
Menyeluruh (overall)
Mengkhusus (spesific)
2
Area kemampuan (Penekanan)
Kognotif, afektif
Psikomotor
3
Jangka waktu pelaksanaan
Panjang (long term)
Pendek (Short term)
4
Materi yang diberikan
Lebih umum
Lebih khusus
5
Penekanan penggunaan Metode Belajar Mengajar
Konvensional
Inkonvensional
6
Penghargaan akhir proses
Gelar (degree)
Sertifikat (Non gelar)

          Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelakasanaanpendidikan dan pelatihan menitikberatkan pada :
1.        Membantu pegawai dalam menambah pengetahuan dan ketrampilan.
2.        Pengetahuan  dan ketrampilan tersebut sangat erat hubungannya dengan pekerjaan sekarang ataupun masa yang akan datang.
3.        Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan haruslah direncanakan dan diorganisasikan untuk mendapatkan efektivitas dalam pelaksanaan pendidikan  dan latihan itu sendiri.
e)      Pengertian pendidikan dan pelatihan
           Menurut John Suprihanto (1988:86) pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses pembinaan pengertian dan pengetahuan terhadap kelompok fakta, aturan serta metode yang terorganisasikan dengan megutamakan pembinaan, kejujuran dan ketrampilan.
           Sondang P. Siagian (1983:180) memberikan pengertian terhadap kedua istilah itu : Pendidikan adalah keseluruhan proses, teknik dan metode mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang yang lain dengan standart yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pelatihan adalah juga proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu.
           Kemudian Wijaya (1970:75) juga mengemukakan pengertian yang senada dengan diatas yaitu “Pendidikan dimaksudkan untuk membina kemampuan atau mengembangkan kemampuan berpikir para pegawai, meningkatkan kemampuan mengeluarkan gagasan-gagasan pada pegawai sehingga mereka dapat menunaikan tugas kewajiban dengan sebaik-baiknya”. Waktu yang diperlukan untuk pendidikan bersifat lebih formal. Sedangkan latihan lebih mengembangkan ketrampilan teknis sehinga pegawai dapat menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Latihan berhubungan dengan pengajaran tugas pekerjaan dan waktunya lebih singkat serta kurang formal.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan adalah suatu bentuk kegiatan pembinaan dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar memberikan kontribusi dalam menjalakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya

B.       Tujuan Pendidikan dan Pelatihan
          Tujuan merupakan sesuatu yang ingindicapai dalam sebuah program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah instansi atau lembaga. Begutupun dalam suatu pendidikan dan pelatihan, didalamnya terdapat tujuan yang hendak dicapai. Namun tujuan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan pada tiap-tiap lembaga/instansi berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan, harapan ataupun tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut.
          Pada umunya kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau instansi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, skill seseorang yang mengikuti pelatihan tersebut.
     Tujuan dari pendidikan dan pelatihan dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2001 : 6), dimana Oemar Hamalik melihat bahwa tujuan pendidikan dan pelatihan dilihat dari beberapa segi, diantaranya yaitu:
1.    Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia
          Tujuan pelatihan bersumber dari kualitas manusia yang diharapkan antara lain terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:
·      Peningkatan semangat kerja
·      Pembinaan budi pekerti
·      Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
·      Meningkatkan taraf hidup
·      Meningkatkan kecerdasan
·      Meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan
·      Menciptakan lapangan kerja dan pendapatan
2.    Kelembagaan pendidikan dan pelatihan
          Setiap lembaga pendidikan dan poelatihan memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung dari konsep diklat yang diadakan dan tujuan program yang ingin dicapai.
3.    Jenis pekerjaan dan jenis diklat
          Berdasarkan jenis pekerjaan maka diklat pun diselenggarakan menyesuaikan dengan jenis pekerjaan. Kegiatan program pelatihan dan pendidikan dapat memberikan manfaat yang cukup positif bagi beberapa pihak.

C.      Jenis Pendidikan dan Pelatihan
          Pendidikan dan pelatihan berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain :
1.         Pendidikan Umum, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dalam dan di luar sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, dengan tujuan mempersiapkan para peserta tersebut memperoleh pengetahuan umum.
2.         Pendidikan Kejuruan, yaitu pendidikan umum yang direncanakan untuk mempersiapkan pada peserta pendidikan mau melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang kejuruannya.
3.         Latihan Keahlian, yaitu bagian dari pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan termasuk di dalamnya latihan ketata-laksanaan.
4.         Latihan Kejuruan, yaitu bagian dari pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang pada umumnya bertaraf lebih rendah dari pada latihan keahlian.

D.      Metode Pendidikan dan Pelatihan
          Untuk memilih metode pendidikan dan pelatihan yang tepat harus didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai, sarana yang ada dan jumlah penggunaan yang tersedia serta waktu dari kegiatan. Maksud metode pendidikan dan latihan adalah sebagai suatu cara sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas serta dapat membuat suatu kondisi tertentu dalam penyelenggaraan pendidikan dan latihan guna mendorong peserta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap penyelesaian tugas dan pekerjaan yang akan akan dibebankan kepadanya.
          Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat melalui beberapa metode, yaitu :
1.         Sistem Magang. Sistem ini merupakan sistem yang paling tua di dunia. Sistem magang mempunyai prinsip umum yaitu belajar sambil bekerja dan sebaliknya.
2.         Sistem Peragaan. Untuk ketrampilan tertentu sering kali dalam pendidikan dan latihan menggunakan peragaaan, dengan alat-alat tertentuserrta didemontrasikan cara pengerjaannya.
3.         Sistem Bimbingan. Dengan sistem ini pelajaran langsung diberikan satu-persatu sehingga para pegawai akan lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan.
4.         Sistem Latihan Praktek. Dalam sistem ini seseorang lebih ditekankan untuk melaksanakan latihan praktek seperti sesungguhnya agar mereka dapat langsung bekerja.
          Secara garis besar metode pendidikan dan pelatihan karyawan dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni :
1.         Metode di luar pekerjaan (off the job side), metode ini berarti karyawan sebagai peserta diklat keluar sementara dari pekerjaannya. 
2.         Metode di dalam pekerjaan (on the job site), metode ini adalah berbentuk penugasan pegawai-pegawai baru pada bagian-bagian yang telah ditentukan. Ini berarti para pegawai yang sudah berpengalaman untuk membimbing atau mengajarkan kepada para pegawai baru dan diharapkan pegawai yang telah senior itu dapat memberikan suatu contoh mengerjakan pekerjaan dengan baik, jelas dan kongkret, sehingga para pegawai baru akan menirunya.

E.       Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
          Manfaat dari diadakannya pendidikan dan pelatihan dapat dirasakan oleh karyawan/pegawai yang mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun oleh lembaga/instansi tempat karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan/pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, manfaat yang diperoleh salah satunya adalah mereka dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, skill dalam bidang pekerjaannya. Sedangkan bagi perusahaan/lembagainstansi, kegiatan pendidikan dan pelatihan dapat memberikan manfaat yang salah satunya yaitu dapat meningkatkan kualitas operasional perusahaan karena didukung oleh SDM yang lebih berkualitas.
Sebagaimana beberapa manfaat pendidikan dan pelatihan yang dikemukakan oleh Manulang (1992:83), diantarnya yaitu:
1.         Memudahkan pelaksanaan tugas, dengan adanya diklat, seseorang akan lebih mudah dalam melaksankan tugasnya dan menjamin tersedianya tenaga kerja dalam perusahaan yang mempunyai keahlian.
2.         Membantu stabilitasi pegawai, dengan adanya diklat stabilitasi pegawai dapat dijaga dan mendorong karyawan untuk betah bekerja diperusahaan yang bersangkutan. Apalagi jika karyawan dilatih untuk mewujudkan promosi dari perusahaan (promotion from withim) maka cara kerja dan sikap karyawan dapat diperbaiki
3.         Bekerja lebih efisisen, apabila karyawan memperoleh latihan di bawah pengawasan instruktur ahli, maka karyawan akan berkembang lebih cepat dan lebih baikserta bekerja lebih efisien.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu bentuk kegiatan pembinaan dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar memberikan kontribusi dalam menjalakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.


DAFTAR PUSTAKA

Riadi, Muchlisin. (2012). Jenis dan Metode Pendidikan dan Pelatihan. Tanggal Pengambilan 16 Maret 2015 tersedia di  http://www.kajianpustaka.com/2012/11/jenis-dan-metode-pendidikan-dan.html.
                    . 2014. Valuta Asing. Tanggal pengambilan 14 November 2014 tersedia di http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126948-6574...Literatur.
Bank Indonesia. 2014. Informasi Kurs. Tanggal pengambilan 14 November 2014 tersedia di http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx
Feryanto, Agung, dkk. 2012. Detik-detik Ujian Nasional Ekonomi. Klaten : Intan Pariwara.
Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta : Salemba Empat.








Share:

0 komentar:

Posting Komentar