BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Teknologi Informasi merupakan suatu istilah yang menunjukkan
berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan,
dan penyebaran informasi, selain itu Teknologi Informasi mencakup: komputer,
jaringan komunikasi, konsumen elektronik, “know-how”. Di dalam era globalisasi
tampaknya teknologi informasi selayaknya memperoleh tempat guna mendukung
proses belajar mengajar yang ada di Indonesia, yang tentunya harus didukung
infrastruktur yang ada guna mendukung pemanfaatan teknologi informasi,
pengembangan materi pengajaran dan strategi yang akan diterapkan. Keberadaan
teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi
lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Pemanfaatan teknologi dalam
Pendidikan yaitu Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sejak lama telah
dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Seperti penemuan kertas, mesin cetak,
radio, video taperecorder, film, televisi maupun E-learning telah dimanfaatkan dalam
proses pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk
keperluan pendidikan, akan tetapi alat-alat tersebut ternyata dapat
dimanfaatkan dalam proses pendidikan, bahkan dapat meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kualitas hasil pembelajaran. Teknologi, disamping mampu
menyediakan berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih
bervariasi, juga dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya
sarana berbasis komputer untuk menunjang tugas perancangan.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan dari beberapa penjelasan latar belakang
yang disebutkan sebelumnya, maka permasalahan yang ingin dibahas dalam makalah
ini adalah:
1. Apa
Pengertian Teknologi dan Informasi ?
2. Bagaimana
Peranan Teknologi dan Informasi dalam Pembelajaran?
3. Bagaimana Pengembangan
Teknologi Sebagai Bahan Ajar ?
4. Apa Fungsi
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran ?
5. Apa Faktor-Faktor
Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan ?
6. Apa Masalah
dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi ?
7. Apa
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer?
3.
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui
beberapa hal sebagai berikut:
1. Untuk
Mengetahui Pengertian Teknologi dan Informasi.
2. Untuk
Mengetahui Peranan Teknologi dan Informasi dalam Pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui Pengembangan Teknologi Sebagai
Bahan Ajar.
4. Untuk
Mengetahui Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
5. Untuk
Mengetahui Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan.
6. Untuk
Mengetahui Masalah dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi.
7. Untuk
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer.
BAB II
KAJIAN TEORI
1.
Pengertian
Teknologi dan Informasi
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya
teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi
pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan
pengelolaannya (Hoba, 1977). Kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas
dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu
atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis
(Galbraith, 1977).
Informasi merupakan proses lebih lanjut
dari data dan memiliki nilai tambah. Dari katagorinya informasi dapat
dikelompokan menjadi 3, yaitu: Pertama, Informasi
Strategis, Informasi ini digunakan untuk informasi jangka panjang, mencangkup
informai internal (tindakan pesaing, pelanggan, rencana perluasan dan sebagainya).
Kedua, Informasi Taktis, Informasi ini dibutuhkan untuk informasi jangka
menengah seperti strategi penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun
rencana-rencana penjualan. Ketiga, Informasi Teknis, Informasi ini dibutuhkan
untuk keperluan oprasional sehari-hari.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik
pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta
penggunaanya, komputer dan hubungan mesin (komputer) dan manusia, dan hal yang
berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Teknologi Informasi juga
merupakan suatu istilah yang menunjukkan berbagai macam hal dan kemampuan yang
digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi, selain itu
Teknologi Informasi mencakup: komputer, jaringan komunikasi, konsumen
elektronik, “know-how”.
Definisi lain tentang Teknologi Informasi dan
Komunikasi yaitu suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan,menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Keberadaan teknologi harus dimaknai
sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak
dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk
dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah
dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP
dan sebagainya. Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak.
Dari penjelasan diatas tampak jelas di dalam era globalisasi ini, tampaknya
teknologi informasi selayaknya memperoleh tempat guna mendukung proses belajar
mengajar yang ada di Indonesia, yang tentunya harus didukung infrastruktur yang
ada guna mendukung pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan materi
pengajaran dan strategi yang akan diterapkan.
2.
Peranan
Teknologi dan Informasi dalam Pembelajaran
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan
yang telah berhasil mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
mendukung proses pembelajarannya. Dunia saat ini sedang memasuki era yang
ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum
pernah terbayangkan sebelumnya. Teknologi dan media
bisa berperan banyak untuk belajar jika pengajarannya berpusat pada guru,
teknologi dan media digunakan untuk mendukung penyajian pengajaran disisi lain
apabila pengajaran berpusat pada siswa, para siswa merupakan pengguna utama
teknologi dan media
a. Pemanfaatan
Teknologi dan Media oleh Guru
Penggunaan teknologi dan media yang umum yaitu untuk
dukungan tambahan selama pengajaran yang berpusat pada guru sebagai misala
seorang guru memungkinkan menggunakan papan tulis elektronik untuk menampilkan
berbagai video yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.
b. Pemanfaatan
Teknologi dan Media oleh Siswa
Para siswa bisa memanfaatkan teknologi dan media
dalam serangkaian acara untuk meningkatkan belajar. Media seringkali dikemas
untuk tujuan di daftar panduan dalam mencapai tujuan tersebut diberikan,
bahan-bahan disusun, dan panduan evaluasi mandiri disediakan. Pemanfaatan
kegiatan yang berpusat pada siswa memungkinkan para guru memnggunakan waktu
mereka untuk memeriksa dan memperbaiki masalah siswa berkonsultasi dengan para
siswa secara individual dan mengajar secara satu persatu dalam kelompok kecil.
Beberapa banyak waktu yang bisa dimanfaatkan guru dalam waktu tersebut akan
bergantung pada tingkat peran pengajaran yang diberikan pada teknologi dan
media. Tentunya ini bukan berarti bahwa teknologi pengjaran bisa atau sebaiknya
menggantikan guru, tetapi lebih kepada teknologi dan media bisa membantu para
guru menjadi pengelola kreatif dari pengalaman belajar, ketimbang sekedar
sebagai pembingbing informasi.
Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial
dan ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam
berbagai bidang yang antara lain adalah :
a.
Masyarakat industri ke masyarakat informasi (kita masih berkutat dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri)
b. Teknologi
yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech)
c. Ekonomi
nasional ke perekonomian dunia
d. Kebutuhan
jangka pendek ke jangka panjang
e. Sistem
sentralisasi ke sistem desentralisasi
f. Bantuan
ke lembaga berpindah ke swakarsa
g. Dari pola
hirarchi ke jaringan kerja (networking)
h. Dari pilihan terbatas ke banyak
pilihan
Jenis teknologi yang digunakan dalam
pembelajaran terdiri dari media audiovisual (filmstrip, televisi, dan kaset
video) dan computer. Memang ada bentuk teknologi lain yang dapat digunakan
dalam pembelajaran, namun kedua jenis teknologi tersebut paling banyak
penggunaan, untuk menunjang pembelajaran dalam kelas dan memiliki dampak
terhadap pembuatan keputusan intruksional.
1. Media audiovisual : penerapan pada
prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.
2. Komputer : penggunaan di kelas,
jenis-jenis perangkat lunak, dan penunjuk perangkat lunak.
Pemanfaatan teknologi dalam Pendidikan
yaitu Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sejak lama telah dimanfaatkan
dalam dunia pendidikan. Seperti penemuan kertas, mesin cetak, radio, video
taperecorder, film, televisi, overhead projector (OHP), dan computer baik dalam
bentuk computer assisted instruction (CAI), computer based instruction (CBI)
maupun E-learning telah dimanfaatkan dalam proses pendidikan. Pada hakikatnya
alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan tetapi
alat-alat tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan, bahkan
dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kualitas hasil pembelajaran. Kekuatan teknologi pembelajaran memang
terletak pada teknologi itu sendiri. Kemajuan dalam teknologi akan banyak
merubah hakekat praktek dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi telah
memberikan prospek munculnya stimulus yang realistik, memberikan akses terhadap
sejumlah besar informasi dalam waktu yang cepat, menghubungkan informasi dan
media dengan cepat, dan dapat menghilangkan jarak antara pengajar dan
pembelajar (Hannfin, 1992). Perancang yang terampil dan kreatif dapat
menghasilkan produk pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam :
a.
mengintegrasikan media.
b.
menyelenggarakan
pengemdalian atas pembelajar yang jumlahnya hampir
tidak terbatas, dan bahkan.
c.
mendesain kembali untuk
kemudian disesuaikan kebutuhan, latar belakang dan lingkungan kerja setiap
individu.
Teknologi, disamping mampu
menyediakan berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih bervariasi,
juga dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya sarana berbasis
komputer untuk menunjang tugas perancangan.
3.
Pengembangan
Teknologi Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar
dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar :
1. pokok-pokok bahasan
yang paling essensial dan representatif untuk dijadikan objek belajar bagi
pencapaian tujuan pendidikan.
2. pokok
bahasan, konsep, serta prinsip atau mode of inquery sebagai objek belajar yang
memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki hubungan untuk
berkembang, mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkugan, dan
memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak teramalkan
(Soedjiarto 2000:19-51).
Atas dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian
pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut:
a.
Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk
menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan,
energi, dan informasi.
b.
Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang
digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas :
1)
Teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk
kehidupan sehari-hari, industri, profesi, dan lingkungan hidup).
2)
Produk teknologi dan sistem (berintikan bahan, energi,
dan sistem).
3)
Perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan
gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan).
4)
Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam
program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi
komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut
Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu :
1)
Dari pelatihan ke penampilan,
2)
Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3)
Dari kertas ke “on line” atau saluran,
4)
Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5)
Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat
memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula
siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching”
atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan
internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu
model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi
khususnya internetTeknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang
sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi (Tony Bates, 1995).
Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan
pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”. Teknik
pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak
lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha,
sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga
sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead”
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based
Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan asinkron. makin lama
makin nyata kebenarannya. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas
dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa
mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner,
serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga”.
berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:
berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:
1)
Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan
perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu
sendiri (radio, televisi, computer ).
2)
Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh
daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN
), dan
3)
Pengembangan
warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar
dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi
informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks
yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang
tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan
Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu :
1.
memperbaiki competitive positioning;
2.
meningkatkan
brand image;
3.
meningkatkan
kualitas pembelajaran dan pengajaran;
4.
meningkatkan kepuasan siswa;
5.
meningkatkan
pendapatan;
6.
memperluas basis siswa;
7.
meningkatkan kualitas pelayanan;
8.
mengurangi biaya operasi; dan
9.
mengembangkan
produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak
institusi pendidikan di Indonesia yang berlombalomba berinvestasi dalam bidang
TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk
memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan
institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan
dan kekuatan internal.
4.
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1)
Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal
ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk
membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat
unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru
dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2)
Teknologi
berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai
bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi
komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti
informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah
sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang
harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3)
Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk
pembelajaran (literacy). dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan
pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi
berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa
sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip
pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi
tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator,
transmiter, dan evaluator.
5.
Faktor-Faktor
Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri
berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan
terpecaya.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor yang
mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
(1)Infrastruktur
(2)Sumber
Daya Manusia
(3)Kebijakan
(4)Finansial,
dan
(5)Konten
dan Aplikasi
Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi informasi dapat berkembang
dengan pesat ,pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses
informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi. Kedua, faktor SDM
menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi. Ketiga,
faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang
berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang. Keempat, faktor
finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan lain
untuk menyokong industri teknologi informasi. Kelima, faktor konten dan
aplikasi menuntut adanya informasi yang disampai pada orang, tempat, dan waktu
yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut
dengan nyaman pada penggunanya.
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga
memiliki faktor pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun
faktor-faktor tersebut; Pertama, harus ada kebijakan sebagai payung yang antara
lain mencakup sistem pembiayaan dan arah pengembangan.Kedua, pengembangan isi
atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan demikian, nantinya yang dikembangkan tak sebatas operasional
atau latihan penggunaan komputer. Ketiga, persiapan tenaga pengajar, dan
terakhir, penyediaan perangkat kerasnya. (Soekartawi,2003).
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan,
dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan
secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang
dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education,
e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversiiy, dan yang
lainnya lagi yang berbasis elektronika(MasonR.1994).
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat
luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan
tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya
(Bishop G. 1989). Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan
lebih ditentukan informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini
sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas
tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan
(Mason R. 1994).
6.
Masalah dan
Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi
Teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI
juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran
TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang
tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak
bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu
dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat
dalam menghadang serangan informasi yang di anaggap tidak berguna.
Masalah lain
yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan
menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau
sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan
sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004).
Survei yang
dilakukan oleh salah seorang pada Mei
2005 di tiga kota/kabupaten di Propinsi DI Yogyakarta terhadap 298 siswa dari 6
buah SMU yang berbeda menunjukkan bahwa akses terhadap komputer dan Internet di
daerah kota (i.e. Kota Yogyakarta) jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah
pinggiran (i.e. Kabupaten Bantul dan Gunungkidul). Jika hanya sekolah swasta
yang dianalisis, kesenjangan ini menjadi sangat tinggi. Akses siswa SMU swasta
di Kota Yogyakarta terhadap komputer dan Internet secara signifikan jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa SMU swasta di Kabupaten Bantul dan
Gunungkidul. Minimal, hal ini memberikan sinyal adanya kesenjangan digital
antar kelompok dalam masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun
tingkat ekonomi. Data Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa sebanyak
90% SMU dan 95% SMK telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25%
SMU dan 10% SMK yang telah terhubungan dengan Internet Mohandas, 2003). Di
tingkat perguruan tinggi, data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – dalam
Pannen (2005) – menunjukkan bahwa kesadaran dalam pemanfaatan TI dalam proses
pembelajaran masih sangat rendah. Analisis terhadap proposal teaching grant,
baru 29,69% yang memanfatkan media berbasis teknologi komputer. Ketersedian
media berbasis teknologi informasi juga masih terbatas. Hanya 15,54% perguruan
tinggi negeri (PTN) dan 16,09% perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki
ketersediaan media berbasis teknologi informasi. Sekitar 16,65% mahasiswa dan
14,59% dosen yang mempunyai akses terhadap teknologi informasi. Hasil survei
yang melihat pemanfaatan TI pada tahun 2004 menunjukkan bahwa baru 17,01% PTN,
15,44% PTS, 9,65% dosen, dan 16,17% mahasiswayang memanfaatkan TI dengan baik.
Secara keseluruhan statistik ini menunjukkan bahwa adopsi TI dalam dunia
pendidikan di Indonesia masih rendah (Mohandas, 2003).
7. Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer
Aplikasi komputer dalam bidang
pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual
(individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi
langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer
network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi
dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk
interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer.
Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju
memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan
pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik
(feedback) yang segera kepada pemakainya.
Heinich dkk. (1986) mengemukakan
sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada komputer. Aplikasi komputer
sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan antara lain:
1)
Komputer memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami
pengetahuan dan informasi yang ditanyangkan.
2)
Penggunaan komputer
dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas
belajarnya.
3)
Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan
memberikan keleluasaan terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan
memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan.
4)
Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali
informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “kesabaran
komputer”, dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan
kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi msiswa
yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi
siswa yang lebih cepat (fast learner).
5)
Disamping itu, komputer
dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan
memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar siswa.
6)
Dengan kemampuan
komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer
dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis.
7)
Komputer juga dapat
dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi siswa untuk melakukan
kegiatan belajar tertentu.
8)
Kelebihan komputer yang
lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi
grafik (graphic animation).
Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan
informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini
menyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan
kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang
dimiliki oleh komputer memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil
belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan
oleh siswa sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar
selanjutnya. Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar
dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif
kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer simulasi untuk
melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program
simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan.
(Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah teknologi merupakan
penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam
tugas-tugas praktis, dan informasi merupakan proses lebih
lanjut dari data dan memiliki nilai tambah. Teknologi pendidikan dapat
dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai suatu produk teknologi
pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio,
televisi, proyektor, OHP dan sebagainya. Teknologi dan media
bisa berperan banyak untuk belajar jika pengajarannya berpusat pada guru,
teknologi dan media digunakan untuk mendukung penyajian pengajaran, dan apabila
pengajaran berpusat pada siswa, para siswa merupakan pengguna utama teknologi
dan media. Teknologi dan informasipun berfungsi sebagai alat, ilmu pengetahuan
dan bahan alat bantu pembelajaran.
Dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima
pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu :
1.
Dari pelatihan ke penampilan,
2.
Dari ruang kelas ke di mana dan kapan
saja,
3.
Dari kertas ke “on line” atau saluran,
4.
Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja,
5.
Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Perkembangan teknologi
komputer jaringan saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi
dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk
interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer.
DAFTAR
PUSTAKA
SP Hariningsih. 2005. Teknoligi Informasi. Yogyakarta. Graha
Ilmu.
Lynne Schrum. 2013. Teknologi Pendidikan. Jakarta Barat. PT.
Indeks.
Nurdin Bahtiar, dkk.
2012. Sistem Informasi dan Rekayasa
Perangkat Lunak. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Sharon E. Smaldino,
dkk. 2011. Teknologi Pembelajarn dan
Media untuk Belajar. Jakarta. Kencana.
http://indahseptyorini.blogspot.com/2012/05/makalah-pembelajaran-dengan-menggunakan.html
DEPDIKBUD. (1996). GER and NER
of Secondary Education (General + Islamic). [Online]. Available: URL. File:
http://www.pdk.go.id/New/2nd.html






0 komentar:
Posting Komentar